Kepanduan Al-Irsyad: Jatuh-Bangun Memperjuangkan Misi Mulia

Hizbul Irsyad Padvinde atau sekarang disebut Kepanduan Al-Irsyad didirikan oleh Syekh Ahmad Al-Surkati pada tahun 1926. Prinsip kepanduan serupa dengan kegiatan Pramuka namun penerapannya tak sama. Dalam praktiknya, Kepanduan Al-Irsyad tetap memegang prinsip Islami dengan batasan dan aturan yang jelas.

Semasa hidup, Kepanduan Al-Irsyad sempat bergabung dengan Kepanduan Islam Indonesia, Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), dan Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO). Anggota Kepanduan Al-Irsyad aktif mengikuti Jambore Kepanduan di beberapa negara seperti Nederland, Srilanka, Mesir, Pakistan serta Filipina. Mereka juga kerap mengikuti pertemuan Pandu di Australia, Arab Saudi, dan Kuala Lumpur.

Kepanduan sempat mengalami intervensi biroraksi khususnya yang memiliki basis di sekolah, prinsip kepanduan mulai luntur dan bahkan beberapa organisasi kepanduan, termasuk Hizbul Irsyad terpaksa bubar. Pembubaran ini berdasarkan Keputusan Presiden Soekarno No. 238 pada tanggal 1 Juni 1961. Dalam apel besar pembubaran, Kwartir besar Kepanduan Al-Irsyad secara resmi menyerahkan massa anggotanya kepada Pemuda Al-Irsyad, induk semula.

Tak lama setelah tumbangnya orde baru, Kepanduan mulai dibangkitkan kembali. Kepanduan Al-Irsyad berdasarkan inisasi Pimpinan Cabang Al-Irsyad mulai aktif kembali menjadi wadah pendidikan kepanduan di sekolah Al-Irsyad. Kepanduan Al-Irsyad juga mulai aktif melakukan kegiatan rutin di Unit SMP Al-Irsyad Pemalang.

Memiliki visi Generasi Islami, Tangguh, dan berjiwa pemimpin, Kepanduan Al-Irsyad menerapkan nuansa agama dalam setiap kegiatannya. Mereka memiliki misi mulia sebagai berikut:

1. Membentuk karakter Islami yang disiplin dan tangguh
2. Membina jiwa kepemimpinan yang bertanggung jawab dan visioner
3. Menanamkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial
4. Mengembangkan keterampilan praktis yang bermanfaat bagi umat.

Saat ini Kepanduan Al-Irsyad Pemalang memiliki empat unit yang diketuai oleh Arif Fajar Romadon. Agenda rutinnya meliputi: latihan rutin seminggu sekali, pembekalan materi terkait keterlampilan, kepanduan, keagamaan, kemandirian, serta teknologi sederhana. Pada bulan Desember, Kepanduan Al-Irsyad juga melaksanakan kemah bertajuk Survival untuk anggota baru. Kedepannya, Kepanduan Al-Irsyad akan mengadakan kenaikan tingkat di setiap level.

Sukses selalu Kepanduan Al-Irsyad Pemalang!

(Penulis: Humairo Salsabila)